KOMPAS.com - Nyamuk memiliki cara unik untuk mendeteksi kehadiran "calon mangsanya". Mereka memiliki radar yang mampu mencium aroma karbon diokida (CO2) yang dikeluarkan melalui nafas, kulit, serta keringat. Bahkan, nyamuk bisa mencium aroma ini dari jarak ratusan meter.
Terdapat banyak cara yang digunakan manusia untuk mengusir nyamuk, mulai dari penggunaan kelambu hingga obat nyamuk. Namun cara-cara tersebut seringkali dinilai kurang efektif dan berpotensi meracuni tubuh.
Para peneliti kini tengah mengembangkan sebuah alat yang lebih efektif dan aman untuk mengusir nyamuk. Alat ini bernama Kite Patch, sebuah benda berbentuk persegi kecil yang dapat ditempelkan ke baju.
Kite Patch bekerja dengan cara yang unik. Benda ini mampu menyamarkan "bau" CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh manusia.
Kite Patch dikembangkan oleh Grey Frandsen, Michelle Brown dan Torrey Tayanaka dari Olfactor Laboratories. Mereka terinspirasi menciptakan alat ini setelah membaca hasil penelitian Anandasankar Ray dan rekannya dari University of California Riverside yang dipublikasikan di Nature pada Juni 2011. Penelitian ini mengungkapkan tiga bahan kimia yang bisa mengganggu 'radar penerima CO2'nyamuk.
Ketiga bahan kimia ini bekerja dengan cara yang berbeda untuk mengusir nyamuk. Bahan kimia pertama meniru karbon dioksida dan mampu digunakan untuk menjauhkan nyamuk dari manusia dan perangkap serangga.
Bahan kimia kedua menjadikan nyamuk tidak dapat mendeteksi CO2 sama sekali. Dan yang ketiga justru mengubah kemampuan radar nyamuk yang sensitif terhadap CO2, sehingga membuat nyamuk tersebut merasa bingung.
Frandsen dan timnya kini tengah menggalang dana melalui website "indiegogo" untuk melakukan uji lapangan di Uganda. Jika pengujian ini berhasil, mereka akan mulai memproduksi Kite Patch secara massal dan mendistribusikan secara global dimulai dari AS.
Di dunia epidemiologi, Kite Patch dikenal sebagai pembasmi spasial. Dalam tinjauan yang dimuat dalam Malaria Journal, peneliti mencatat jika pembasmi spasial dapat diharapkan untuk membasmi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hewan perantara seperti nyamuk. Sayangnya pembasmi spasial belum dimasukkan ke dalam program pengendalian penyakit multi-lateral karena kurangnya data epidemiologi yang mendukung keberhasilannya.
Pengujian sangat penting untuk dapat diintegrasikan dengan pemantauan secara terus-menerus. Pemantauan ini mencakup seberapa besar pengaruh Kite Patch terhadap jumlah nyamuk yang terdapat baik di dalam maupun di luar ruangan serta seberapa banyak dari nyamuk tersebut yang tetap menggigit manusia. Jumlah ini tentunya akan berpengaruh pula pada jumlah patogen yang mungkin akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantara nyamuk. (Dyah Arum Narwastu)
Editor : Yunanto Wiji Utomo
Anda sedang membaca artikel tentang
Alat Ini Bisa Bikin Manusia \"Hilang\" dari Radar Nyamuk
Dengan url
https://productivitymalevirility.blogspot.com/2013/08/alat-ini-bisa-bikin-manusia-dari-radar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Alat Ini Bisa Bikin Manusia \"Hilang\" dari Radar Nyamuk
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Alat Ini Bisa Bikin Manusia \"Hilang\" dari Radar Nyamuk
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar